Rabu, 22 Juli 2015

Seni Rupa 2 Dimensi

Seni Rupa Dua Dimensi
A.    Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi
Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang hanya dapat dilihat dari satu  sisi  atau dapat dilihat dari satu arah. Karya seni tiga dimensi memiliki ukuran panjang dan lebar saja.
B.      Jenis Seni Rupa Dua Dimensi
Jenis karya seni rupa dua dimensi adalah sebagai berikut :
1.      Seni lukis
Seni lukis adalah suatu ungkapan estetik seseorang yang dituangkan dalam bidang dua dimensi (dua matra), dengan menggunakan medium rupa yaitu garis, warna, tekstur, bangun dan sebagainya. Dalam seni lukis terdapat mazhab gaya (isme) yaitu suatu aliran dalam gerakan seni lukis yang memiliki ideologi dan ciri khas yang unik dan baru dalam karya-karya yang dihasilkan contohnya yaitu aliran romantisme, ekspresionisme, surealisme, naturalisme, dan lain-lainnya. Pelukis terkenal indonesia yaitu affandi, Raden saleh, popo iskandardan lain-lainnya. Bali : I Nyoman Gunarsa, I Made Wianta dan Antonio Blanco.
2.      Seni grafis
Seni grafis adalah seni rupa yang berwujud dua dimensi yang dikerjakan melalui teknik cetak, contoh :
a.       Cetak saring/ catak tembus/sablon/stensil
b.      Cetak tinggi/relief/cap
c.       Cetak dalam /intaglio print yaitu menggambar dengan goresan
d.      Cukil kayu
e.       Etsa yaitu pengasaman pada bahan metal
f.       Cetak datar/ofset/fotocofy
C.Teknik dalam seni rupa 2 dimensi ada empat, yaitu:
a.  Teknik Plakat
      Teknik plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat minyak, cat poster, atau cat akrelik, dengan goresan yang tebal, agar hasil warnanya pekat dan padat.
b. Teknik Transparan
      Teknik transparan yaitu teknik melukis atau menggambar dengan menggunakan cat air. Sapuan warnanya harus tipis agar hasilnya tampak transparan.
c. Teknik Kolase
     Teknik kolase akan menghasilkan lukisan yang realis atau abstrak dari potongan kertas yang ditempelkan.
d. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat)
    Teknik 3M merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.

Unsur–unsur Seni Rupa 2 Dimensi

Ada delapan unsur dalam karya seni rupa 2 dimensi, yaitu:

a.Titik
      Semua wujud awalnya dihasilkan dari sebuah titik. Dengan kata lain, titik merupakan unsur terkecil dasar seni rupa. Titik juga sering jadi pusat perhatian, apabila berkumpul atau berbeda warna. Titik yang membesar disebut bintik.

b. Garis
      Garis merupakan sebuah goresan atau pembatas dari suatu benda, bidang, ruang, warna, texture, dan lain-lain. Garis mempunyai dimensi yaitu memanjang dan mempunyai arah tertentu. Beberapa sifat dari garisyaitu panjang, pendek, tipis, horizontal, vertikal, melengkung, berombak, vertikal, tebal, vertikal, miring, lurus, patah-patah, dan masih banyak lagi. Garis dapat memberikan kesan seperti ide, gerak, simbol, kode-kode tertentu, dan sebagainya. Garis biasa dimanfaatkan dalam desain untuk menampilkan kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kuat kekar, simpel, megah ataupun lainnya.

c. Bidang
      Dalam seni rupa 2 dimensi, bidang merupakan unsur seni rupa yang terbentuk dari beberapa garis yang terhubung satu sama lain. Bidang mempunyai dimensi panjang dan lebar. Sehingga kumpulan dari bidang yang saling berhubungan dapat membentuk bangun atau bentuk yang memiliki isi atau volume. Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis atau organis, bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Selain karena kedua ujung garis yang bertemu, bidang juga dapat terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran. Bidang dasar dalam seni rupa, yaitu bidang segitiga, segiempat, lingkaran, oval, trapesium, dan segi banyak lainnya.

d. Bentuk
      Menurut bahasa,bentuk bisa berarti bentuk plastis (form) atau bangun (shape). Bentuk plastis merupakan bentuk benda yang dapat terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, misal bufet. Bufet yang ditempatkan dalam sebuah ruangan tidak hanya sekedar kotak persegi empat, tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya. Sedangkan bangun (shape) yaitu bentuk benda yang hanya polos, sama seperti yang terlihat mata, sekedar untuk menunjukkan sifatnya yang persegi, bulat, ornamental, tak teratur dan sebagainya.

e. Tekstur
      Tekstur yaitu sebuah sifat permukaan benda. Sifat permukaan sebuah benda dapat berkesan kasar, halus, kusam, licin, mengkilap, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat kita rasakan dengan penglihatan dan sentuhan atau rabaan. Tekstur terbagi menjadi dua jenis, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata yaitu sifat permukaan yang memiliki kesan sebenarnya dirasakan dengan penglihatan mata ataupun rabaan. Sedangkan tekstur semu (maya) yaitu sifat permukaan benda jika dirasakan dengan penglihatan dan rabaan dapat memiliki kesan yang berbeda.

f . Warna
     Ada dua pendekatan untuk mempelajari teori warna, salah satunya dengan teori warna berdasarkan pigmen warna atau Goethe, yakni butiran halus warna. Beberapa istilah dalam teori warna pigmen diantaranya;
     Warna Primer, yakni warna dasar (warna pokok) yang tidak bisa didapatkan dari campuran warna lain. Warna primer ada 3, yaitu merah, kuning, dan biru.
     Warna Sekunder, yaitu warna yang dihasilakn dari campuran dua warna primer, misal warna ungu, oranye (jingga), dan hijau.
    Warna Tersier, yakni warna hasil percampuran kedua warna sekunder.
     Warna analogus, yaitu rentetan warna yang berdampingan letaknya dalam sebuah lingkaran warna, contohnya rentetan dari warna ungu menuju warna merah.
     Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.

g. Gelap Terang
      Gelap terang di dalam karya seni rupa 2 dimensi memiliki beberapa fungsi, antara lain: menunjukkan kesan ruang atau kedalaman, menggambarkan kesan tiga dimensi pada sebuah benda, dan memberi perbedaan kontras. Dalam karya seni rupa 2 dimensi, gelap terang dapat terjadi karena intensitas warna, atau karena percampuran warna hitam dan putih.

h. Ruang (Kedalaman)
     Dalam karya 3 dimensi, ruang dapat dirasakan secara langsung oleh pengamat, contohnya ruangan dalam rumah. Namun dalam karya 2 dimensi, ruang sangat tergantung pada luas bidang gambar. Unsur ruang pada karya 2 dimensi sifatnya semu atau maya. Karena unsur ruang tersebut diciptakan melalui kesan penggambaran yang datar, pipih, menjorok, jauh dekat cembung, dan sebagainya.